PameranKomik Yong Dolah Dibuka. Seni Budaya | Sabtu, 22 Februari 2020 - 23:04 WIB. LIHAT PAMERAN : Budayawan Riau Datuk Seri Al Azhar didampingi Komikus Furqon Elwe melihat komik Yong Dolah yang dipamerkan di Galeri Hang Nadim, Anjungan Kampar kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji, Sabtu (22/2/2020). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)
Naik haji adalah salah satu mimpi semua umat Islam. Sayangnya selain kesiapan mental, biaya yang dibutuhkan juga cukup besar. Itulah mengapa dalam agama sekalipun, kewajiban haji cuma ditujukan bagi mereka yang mampu. Iya, yang pengin mungkin semua, tapi gak semuanya mampu. Tapi, percaya gak, kalau emang benar-benar pengin, kamu bakal jadi mampu? Hal inilah yang telah dibuktikan beberapa jemaah haji di bawah ini. Gak sebentar waktu yang mereka butuhkan buat menyisihkan Rupiah demi Rupiah, tapi berkat kegigihan dan cita-cita yang kuat, mimpi mereka pun berhasil terwujud. Inilah kisah-kisah mereka yang berhasil naik haji melalui perjuangan yang panjang yang menyentuh hati. 1. Menabung di celengan bambu selama 14 tahun Image tribunnews Abdul Chamid dan Mukhlisah adalah pasangan suami istri penjual es tebu asal Jombang. Mukhlisah, sang istri, telah lama menyimpan cita-cita naik haji. Ia pun meminta dibuatkan suaminya celengan dari bambu. Dengan konsisten, Mukhlisah menyisihkan uang ke dalam celengan tersebut. Nilainya gak menentu, tergantung sisa uang yang dimiliki hari itu. Mulai dari Rp 500 hingga Rp 10 ribu. Urusan menyimpan uang ini dilakukan Mukhlisah tanpa sepengetahuan suaminya. Setelah 10 tahun berlalu, barulah Mukhlis mengajak Abdul mendaftar jadi peserta haji. Saat itu nominal tabungannya emang udah cukup banyak, tapi masih belum cukup buat berangkat haji. Gak berkecil hati, Mukhlis kembali menabungkan uang seperti caranya selama ini hingga akhirnya tahun ini ia bisa ke tanah suci. 2. Menabung sejak zaman perang Image koranmalam Adalah kakek Ambari bin Ahmad, kakek berusia 90 tahun yang telah menabung lebih dari 50 tahun lamanya. Sebagai buruh tani, kakek Ambari gak dapat segera mewujudkan mimpinya pergi haji. Tapi, ia gak berhenti bermimpi. Kakek Ambari mulai menabung sejak Indonesia masih dijajah Belanda. Menurut pengakuannya, ia memendam celengan di tanah tiap kali ada penjajah yang datang. Tentu banyak uang kakek Ambari yang gak lagi laku. Buat uang tersebut, ia pun menjualnya ke kolektor atau pasar loak, lalu hasil penjualannya kembali ditabung. Akhirnya, setelah berpuluh-puluh tahun menabung, dua tahun lalu kakek Ambari berhasil naik haji. 3. Pemulung naik haji berkat Rp 10 ribu sehari Miskat telah berusia 70 tahun saat berhasil terdaftar sebagai jemaah haji. Buat mewujudkan mimpinya tersebut, ia menyisihkan Rp 10 ribu tiap harinya. Saat uang tabungannya terkumpul sebesar Rp 3 juta, ia membawa kumpulan pecahan Rp 10 ribuan tersebut pada pemilik salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Probolinggo. Sayangnya, masih banyak banget biaya yang harus ia tambahkan. Pengin gak pengin Miskat harus melunasinya dengan dana pinjaman dari bank. Untungnya, pihak KBIH membantu menutup biaya bunga dari pinjaman tersebut. Bertahun-tahun kemudian, Miskat pun berhasil melunasi cicilan pokok pinjaman tersebut. 4. Penjahit berangkat haji setelah 27 tahun menabung Image wartakota Sutaryono alias Pakde Yono adalah seorang penjahit di pinggir jalan kawasan Matraman, Jakarta Timur. Ia harus rela melayani pelanggan sambil kucing-kucingan dengan petugas lantaran kawasan tempatnya bekerja dilarang menggelar lapak. Meski gitu, kakek berusia 67 tahun ini mampu menyisihkan uang dari upah yang cuma Rp 15-30 ribu sehari. Perjuangannya menabung selama 27 tahun ini akhirnya berbuah hasil. Pakde Yono berhasil mendapat nomor antrean buat naik haji tahun depan. 5. Menabung uang jajan sejak SMP Image fajar Usianya baru 20 tahun, tapi Amir Hasan telah menjadi salah satu jemaah haji dari Medan, Sumatera Utara. Sejak SMP, Amir telah memiliki cita-cita buat menunaikan ibadah haji. Pelan-pelan ia pun menyisihkan uang jajan buat ditabung. Amir menitipkan tabungan tersebut pada ibunya. Usai lulus SMA, Amir bekerja di salah satu perusahaan di Riau. Setelah bekerja, uang yang bisa ia tabung pun jadi lebih besar. Meski ayahnya adalah seorang sopir dan ibunya berjualan nasi, cita-cita Amir berhasil jadi nyata. Tanpa tekad yang kuat, cita-cita naik haji cuma ada di mulut aja. Gak peduli seberapa besar gaji yang kita punya, tanpa perencanaan dan kegigihan menyisihkan uang, dana haji pasti selalu kurang. Di sisi lain, ada orang-orang yang buat hidup sehari-hari aja serba pas-pasan tapi berhasil mewujudkan mimpinya ke Tanah Suci. Salut banget deh buat mereka yang sukses naik haji dengan kerja keras!
Abestu yong keker ke arah bandara simpang tiga.. alamak,.. pesawat dah nak take off--- ahkk dah terbang pulak yong lompat ke atas.. tinggi betol pesawat tu.. yong teriak ke pilot singgah sini aku nak ikot ke jepon.. pilot tu jawab tak bisa singgah do yong, kalau bisa singgah dari tadi aku cakap tunggu aje kak bengkales,.. peneng kepalo.., yong ambek tali rapia yong umban ke pesawat tu.. dan tersangkotlah tali rapia tu ke pesawat.. naek lah yong ke pesawat..
Cerita Rakyat Melayu Riau Yong Dolah Young Dolah atau yang nama aslinya adalah Abullah Bin Endong merupakan seniman berasal dari Bengkalis, cerita yang didapatinya bersal dari pengalam - pengalaman pribadinya, yang penuh khayalan, lelucon dan kekonyolan. Sosok Yong Dolah selalu pembual yang suka bercerita, tapi yang diceritakan adalah kosong belaka. kisah-kisah yong dolah ini sudah jarang ditemui, karena kurang publikasi dari penerus ke penerus, sehingga cerita - cerita Yong Dolah ini hilang satu - persatu. Dalam ia bercerita Young Dolah sangat pandai berexpresi dan sangat hiperbola sehingga yang mendengar ceritanya bisa membuat kita tertawa terbahak-bahak dengan cerita yang dibawakannya. Yong Dolah bercerita tidak mengenal batas waktu bahkan tidak menggunakan bahan literatur atau referansi, sehingga ceritanya mengalir begitu saja seperti air tanpa putus, yang pastinya lucu sesuai dengan kepiawaian beliau. Legenda Bengkalis ini seakan hilang begitu saja padahal beliau sangat berarti bagi orang Bengkalis, kisah - kisah beliau yang lucu hilang begitu saja, ini di akibatkan kurangnya publikasi dari generasi - kegenerasi sehingga nama beliau tidak harum sebagai budayawan dan sekaligus seniman Bengkali. Beberapa Kisah - Kisah Yong Dolah Cerita lainnya ada di FB kakanda Yuli Pandi.... Silahkan di tengok langsung,,,, heheheMasih banyak lagi kisah - kisah sang lagenda Yong Dolah ini, tetapi sayang nya sudah tidak ditemukan lagi, sayang sekali apa bila kisah - kisah Yong Dolah ini hilang begitu saja, dan masih banyak tokoh - tokoh seperti beliau yaitu lebai malang , pak pandir dan lain - lain. Maka dari itu sebagai anak bangsa jangan sampai sejarh - sejarah yang ada di daerah, terutama Indonesia harus di budidayakan dan diceritakan dari generasi ke generasi selanjutmya.
CERITA4 YONG DOLAH MAKAN DI RESTORAN MEWAH DI INGGRIS Yong melancong ke Inggris Yong caghi umah makan paleng beso.. Paleng mahal Nak makan sedap.. Masok restoran yong langsong disambot pelayan dan dikasi buku menu Tapi yong bingong nak mileh menu.. Pergilah yong naik haji samo rombongan dari bengkales Sampai kat mekah, yong ni
Kompas TV religi beranda islami Diperbarui Rabu, 14 September 2022 0052 WIB Ilustrasi Mekkah. Yuk baca doa dari Alquran agar cepat naik haji dan umrah di bawah ini Sumber AFP/ Bandar Al-Dandani JAKARTA, - Setiap muslim di mana pun pasti mendambakan naik haji maupun umrah. Selain usaha dan ikhtiar, mengamalkan doa dari Al Quran ini dapat membantu seseorang agar disegerakan naik haji ataupun umrah. Dalam firman Allah surat Ali Imran ayat 97 disebutkan tentang kewajiban bagi seorang muslim yang mampu untuk mengerjakan haji. “… mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam." QS. Ali Imran 97. Para ulama menafsirkan ayat tersebut dengan beragam. Bahwa haji bukanlah sebagai yang mampu’ belaka, tapi juga merupakan sebuah panggilan khusus dari Allah SWT. Faktanya, ada banyak faktor yang melatar belakangi seseorang bisa ke tanah suci atau tidak. Contoh terbaik adalah terkait pandemi tiga tahun belakangan ini. Tak sedikit calon haji yang siap diberangkatkan ke Tanah Suci, tapi karena faktor pandemi mengagalkan semuanya. Hal tersebut seakan menegaskan, persoalan haji khususnya adalah panggilan Allah. Jika Allah belum memanggil untuk ke Tanah Suci, maka belum akan terjadi. Doa naik haji berikut ini merupakan ikhtiar untuk dipanggil oleh Allah SWT agar bisa mendekat kepada-Nya di Tanah Suci. Sebuah usaha sederhana yang bsia dilakukan agar dianggap layak’ oleh Allah untuk berkunjung ke Baitullah. Doa agar cepat naik dan umrah ini termatub dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 127 dan 128. Doa ini bisa diamalkan setelah salat jumat dan lebih utama diamalkan saat sepertiga malam. Baca Juga Doa yang Diajarkan Rasululllah ketika Menghadapi Masalah Berat Doa agar Cepat Naik Haji dan Umrah inilah doa dari Alquran agar cepat naik dan umrah Sumber priyanto Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima amalan ibadah kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan dapat menjadikan kami berdua suami-istri orang yang tunduk patuh kepada Engkau serta menjadikan diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau. dan semoga Engkau selalu berkenan memberikan petunjuk kepada kami agar dapat menunaikan ibadat haji, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al-Baqarah 127-128 Semoga Allah memanggil kita untuk segera bisa ke tanah suci. Amin. Wallahu a’lam Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
ceritarakyat. yongdolah naik haji; yong dolah hijrah ke kampus; listrik&elektro industri. buku smk elektronika industri; buku smk teknik listrik; buku teknik distribusi tenaga listrik; belajar mikro kontroler at 89s52/52; buku alat ukur listrik smk kelas x, xi, xii; ceo announcements; pendidikan. landasan kurikulum; promosi. sekilas asuransi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Yong Dolah 3. Tangganya Mana?Note; Ini adalah rangkaian cerita klasik Humor Rakyat Bengkalis. Semoga berkenan^^.Yong Dolah 1. Di sini. Yong Dolah 2. Di toyeeeb… maka tersebutlah kesah…Suatu hari. Yong Dolah merasa kelelahan setelah seharian bekerja di ladang. Ia memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah sebuah pohon Yong harus kecewa. Ia yang sangat merasa kehausan, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan lambung yang panas Eetdah… kek iklan nyang seger-seger ntu aje^^, ternyata oh ternyata, persediaan air minumnya telah habis. Satu-satunya botol air minum yang ia bawa, hanya tersisa beberapa tetes air saja. Dan tidak menghilangkan dahaga Yong yang mata Yong bersinar terang. Di ujung sana, ia melihat satu pohon kelapa. Terpikirkan betapa segarnya air kelapa muda di saat sore nan terik ini, tenggorokan Yong bergerak membuang masa, Yong segera berlari mendekati pohon kelapa tersebut. Napas Yong terengah-engah, dan semakin menambah derita dahaganya. Sejenak Yong memandang buah kelapa yang hijau-hijau di atas sana.“Tinggi juga!” Pikir tanpa berpikir panjang Yong langsung saja memanjat pohon kelapa tersebut. Bersusah payah dalam kehausan dan kelelahan, Yong akhirnya berhasil mencapai tandan-tandan pohon kelapa begitu ia akan memetik satu butir kelapa muda, Yong terdiam seribu bahasa. Wajahnya pucat pasi. Saat melihat ke bawah, Yong begitu ketakutan. Gamang. Lututnya gemetar serasa goyah.“Maaak…” Jerit Yong setengah menangis. “Macam mano nak turun ni…?! Tangga pun tak ado!”Di atas pohon kelapa, Yong berpikir memutuskan untuk turun. Lalu berlari pulang ke rumah. Dan kembali lagi ke ladang, menuju pohon kelapa tadi dengan membawa sebuah tangga tersenyum bangga. Tangga ia posisikan ke batang kelapa. Dan lantas menaiki anak tangga tersebut. Memetik beberapa butir buah kelapa muda. Kembali turun ke bawah menggunakan tangga tersebut.“Hahaha… macam ni kan elok!” Ujar Yong sembari bertolak pinggang. “Tak payah nak manjat-manjat macam beruk! Kan ado tangga, hahaha!”Dan Yong akhirnya pulang sambil memikul tangga dan beberapa butir buah kelapa muda terikat di sisi tangga kayu tekurang, mohon maaf la ye Pakcik Makcik ^^Dan ternyata, yang baca ni cerita pasti bingung. Kok bisa?Jawabannya gampang^^. Yaa bisalah, namanya juga cerita dari Datok Yong Dolah. TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI. Ando Ajo, Jakarta 24 April Kasih Admin Kompasiana^^ Lihat Humor Selengkapnya
Jakarta Sebagian kaum muslim sangat merindukan bisa menunaikan ibadah haji. Bukan sekadar memenuhi kewajiban, bagi mereka ibadah haji adalah jawaban atas panggilan spiritual. Masalahnya, menunaikan ibadah haji atau yang populer disebut naik haji tidak bisa sewaktu-waktu. Selain ada momen khusus, naik haji ke Tanah Suci di Arab Saudi butuh biaya yang tidak sedikit seiring lokasinya yang jauh. 3 Daerah Asal Calon Haji Indonesia Terdampar di Filipina Umur 146 Tahun Masih Hidup, Mbah Gotho Sragen Ingin Mati Suwito Naik Haji Bareng 3 Istri Mereka yang tidak punya materi berlebih harus menabung. Tahun ini ada sejumlah calon haji dari berbagai daerah di Indonesia yang kisahnya menggetarkan. Mereka contoh orang-orang yang berjuang keras menabung dalam waktu lama untuk bisa berhaji. Mereka bukan orang kaya dari sisi materi, tapi kaya hati. Profesinya beragam, dari tukang parkir, tukang becak, buruh tani, juga penjahit rumahan. Untuk memenuhi panggilan ke Tanah Suci mereka pun telaten menabung. Tentu butuh waktu tidak sebentar agar bisa terkumpul biaya haji. Mereka menabung belasan tahun, bahkan ada yang menabung sejak era perang melawan Belanda. Calon haji dengan perjuangan panjang ini ada Kakek Ambari dari Cirebon, Karsim si tukang becak dari Subang, Jawa Barat, Marsini penjahit Tegal, dan Bardi tukang parkir di Yogyakarta. Penantian panjang mereka terjawab tahun ini. Kerinduan pun Ambari Menabung Sejak Zaman PerangKakek Ambari bin Ahmad 90 mengucap syukur atas kesempatannya berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji tahun ini. Tubuhnya yang sudah renta tidak mematahkan niat warga Kelurahan Pelandakan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat ini untuk menunaikan ibadah haji. Keinginannya untuk berangkat ke Tanah Suci itu tertanam sejak kakek Ambari berusia 30 tahun. "Saya buat celengan dari kaleng biskuit lalu saya patri sendiri. Hasil dari panen saya masukan ke celengan, berapa pun hasilnya, mau satu sen atau satu ketip," kata buruh tani itu kepada di Cirebon, Kamis 4 Agustus 2016. Di sela perbincangan, kakek yang berprofesi sebagai buruh tani ini mencoba mengingat kembali perjalanan hidupnya mengumpulkan segala mata uang rupiah sejak zaman Presiden Sukarno. Dia menuturkan, niatnya berangkat haji termotivasi oleh ayahnya, Ahmad, yang menunaikan ibadah haji saat itu. Dari motivasinya itu, dia mulai menabung di celengan sejak 1949. Suka dukanya menabung di celengan saat itu masih diingatnya. "Sambil ikut berperang, saya juga menyempatkan diri menabung. Kalau ada penjajah Belanda, celengan saya pendam di tanah lalu saya kabur sebentar, lalu malamnya saya ambil lagi," ucap dia. Keikhlasan hati Kakek Ambari ini rupanya membuka jalannya ke Mekah. Seiring berjalannya waktu, dia pun menukarkan koin logam hasil celengannya ke toko loak atau kolektor. "Uang yang saya tabung kan sudah tidak laku di zaman sekarang, jadi saya jual ke kolektor atau ke pasar loak, dibayar dengan rupiah, kemudian saya tabung lagi. Sampai terkumpul Rp 35 juta, saya bayarkan biaya haji juga tunai dan baru tahun ini saya berangkat," ujar Parkir Naik Haji Setelah Menabung 30 TahunBardi Syafii 53 sudah lama memendam niat menunaikan ibadah haji. Bersama sang istri, Rumiyati 49, sejak 1985 ia membulatkan tekad berangkat ke Tanah Suci. Untuk itu, keduanya bekerja keras dan menyisihkan uang khusus. "Saya buka lapak jualan koran dan rokok di Mangkubumi. Dulu saya sisihkan Rp 500-Rp sedikit demi sedikit," ujar Bardi di Yogyakarta, Selasa, 2 Agustus 2016. Ia membuka lapak dari pagi sampai malam hari. Bardi pun membedakan uang yang ditabung untuk haji dan nafkah keluarga. Ia juga ingat untuk membiayai sekolah dua anaknya. "Tabungan ini di luar uang biaya sekolah anak. Anak-anak harus tetap sekolah, demi masa depan mereka," ujar dia. Adapun istrinya, Rumiyati membuka warung lotek di Jalan Mangkubumi untuk menambah tabungan pergi haji. Kerja keras pasangan itu tak selamanya mendapat dukungan oleh teman-temannya. "Ya ada ditanya, kamu dan istrimu kerja siang malam uangnya itu mau buat apa? Saya jawab mau naik haji, eh malah mereka tertawa, tetapi itu jadi pelecut semangat," kata Bardi. Untuk menambah uang tabungannya, mulai 2001 Bardi menjadi tukang parkir di kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta. Dari usaha ini, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp per hari. Setiap usai menjaga parkir, ia bisa menabung Rp sampai Rp "Tidak nabung di bank, tapi uang saya simpan di kaleng," kata Bardi. Bardi menegaskan niat pergi haji memang harus dijaga benar jika ingin pergi haji. Pada 2005, ia mengingkari janjinya dengan menggunakan uang tabungan naik haji untuk bisnis properti. Bukan untung, ia malah merugi karena tanah yang dibelinya bermasalah. "Uang saya ambil Rp 40 juta. Maunya diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan gunakan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," kata dia. Pengalaman itu membuat Bardi dan istrinya kembali membulatkan tekadnya seperti semula. Ia pun kembali bekerja lebih keras seraya berdoa agar diberikan kelancaran rezeki. "Niat saya kalau uang sudah terkumpul lagi, saya akan mendaftar naik haji setelah kedua anak saya lulus kuliah dan bekerja," kedua putranya lulus kuliah dari Universitas Islam Indonesia UII dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk jenjang S1. Mereka juga telah mendapatkan pekerjaan. Ia pun akhirnya sudah mendaftar haji enam tahun lalu dan berangkat tahun Rumahan Wujudkan Mimpi Ibunda BerhajiMarsini 45, warga Kejambon, Kota Tegal, Jateng, kini bisa bernafas lega. Setelah menabung selama 23 tahun lamanya, ia akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Tak hanya itu, ia bahkan mengajak serta ibu kandungnya yang sudah berusia 83 tahun menunaikan ibadah haji bersama untuk menjalankan rukun Islam kelima itu. Ia mengatakan, ketekunannya menjahit sejak masih gadis dan menyisihkan sejumlah uang setiap bulan untuk menabung biaya berhaji kini membuatkan hasil. "Sudah sejak tahun 1993 lalu saya sudah mulai menekuni usaha jahit rumahan. Alhamdullilah, usaha keras puluhan tahun lalu sebentar lagi saya dan ibu kandung saya, Rastini, bisa mendapatkan kesempatan berkunjung ke rumah Allah SWT," ucap Marsini saat ditemui di kediamannya, Selasa 16 Agustus 2016. "Sepuluh tahun pertama saya menjadi penjahit rumahan, hasilnya hanya cukup untuk menutup utang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Tapi saya bersyukur, setelah utang-utang saya lunas akhirnya uang sebesar Rp 1 juta setiap bulan sekali ditabung sudah terkumpul bisa membiayai saya berangkat haji," ucap perempuan beranak tiga ini. Dari hasil menjahit, Marsini dapat memperoleh uang lebih dari Rp 2 juta setiap bulannya. Namun, keuntungan lebih besar didapatkan saat memasuki tahun ajaran baru dan musim hajatan. "Sebagian uang hasil menjahit sengaja saya tabung untuk biaya berhaji sama ibu kandung," tutur dia. Karena usia ibu kandungnya yang sudah tua, Marsini mendaftarkan ibunya terlebih dahulu untuk berangkat haji pada 2011 lalu. Kemudian, ia bersama suaminya mendaftar haji pada 2013. Saat pemberangkatan haji tahun ini, kantor Kementerian Agama setempat menunjuk Marsini sebagai pendamping ibu kandung karena usia ibunya yang sudah lanjut. Karena itu, ia dan sang ibu bisa berangkat haji bersama. Sementara, suami Marsini harus menunggu daftar antrean keberangkatan haji dari kantor Kementerian Agama Kota Tegal. "Meskipun tidak bersama suami, saya sangat bersyukur mewujudkan keinginan ibu kandung saya berhaji. Apalagi, saya bisa bersama menemani dan menjaga ibu untuk menunaikan ibadah haji. Mimpi saya sebentar lagi terwujud, sebagai anak saya berusaha memenuhi keinginan orangtua saya yang tinggal satu-satunya ini," dia memaparkan. Selain itu, ungkapan rasa syukur Marsini juga lantaran bisa berangkat haji lebih cepat karena harus mendampingi sang ibu. Padahal sesuai kuota haji reguler, ia seharusnya baru bisa berangkat pada 2027. "Saya yakin kemudahan ini sudah menjadi takdir Allah SWT. Saya sudah siap berangkat menghadap Sang Pencipta," dia Becak Naik HajiKarsim, seorang pengayuh becak asal kampung Sidamulya, Desa Ciasem, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat, akan berangkat ke kota suci Mekah pada musim haji tahun ini. Dia berangkat bersama istrinya, Ratimi. Keduanya akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada 23 Agustus mendatang melalui embarkasi Bekasi. Karsim bisa berangkat naik haji setelah melalui proses panjang. Dia harus menyisihkan uang hasil mengayuh becak selama 15 tahun. "Setiap hari saya sebisa mungkin harus bisa menabung agar cita-cita saya dan istri terlaksana. Saya menabung per hari antara Rp 25 ribu hingga 50 ribu rupiah," kata Karsim di Subang, Selasa, 9 Agustus 2016. Sebelum terlaksana bisa membayar pembiayaan naik haji. Kekhawatiran kerap dirasakan Karsim dan istri. Sebab penghasilannya yang tidak menentu dan tidak setiap hari dia bisa mendapatkan uang dengan hitungan yang besar. "Ya begitu, kalau dapat uang lebih besar 75 persennya saya masukan ke tabungan," ujar Karsim. Saat ini setelah cita-cita hampir terlaksana untuk menjalankan ibadah haji, Karsim dan Ratimi semakin tidak sabar. Dia mengaku ingin segera untuk menjadi tamu Allah di Baitullah.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Text] Cerita lucu Yong dolah BENGKALIS RIAU Part #1; If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.
Keluarga Baim Wong sedang berduka. Baim mengabarkan kalau sang istri, Paula Verhoeven mengalami keguguran sehingga ia batal naik haji tahun ini. Kabar itu dibagikan Baim Wong dalam unggahannya di Instagram, Jumat 9/6/2023. Dari foto yang diunggah Baim, terlihat Paula tengah terbaring lemah di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit. Baim Wong mengumumkan kabar duka itu saat publik penasaran ia mendadak membatalkan naik haji tahun ini. "Di samping banyak cerita yg harus saya tutupi karena enggak pantas kalau kita saling menjatuhkan satu sama lain. Anggaplah saya enggak jadi pergi haji karena ini," tulis Baim Wong di Instagram. Baca JugaSalah Satunya Alasan Kesehatan, Baim Wong Gagal Naik Haji Padahal Sudah Naik Pesawat Nagita Auto Jenguk Paula Soal batal naik haji sendiri tak pernah diceritakan Baim Wong ke siapa pun, termasuk orang-orang terdekat. Aktor 42 tahun ini tak mau ada komentar buruk tentang hal ini. "Enggak pernah saya cerita, bahkan ke orang terdekat pun, karena kita enggak mau dikasihani. Takut opini kalian kemana-mana mengenai haji ini, anggap saja Allah menggagalkan saya berangkat demi menjaga istri saya yang keguguran," tutur Baim Wong. Unggahan Baim Wong pun mendapat banyak tanggapan dari warganet. Warganet dan rekan artis pun mendoakan agar Paula Verhoeven lekas pulih. "Semoga Paula lekas pulih, aamiin. Sabar dan semangat ya, Bro," komentar Teuku Wisnu. "Semoga cepat sehat aamiin," kata Rossa dengan emoticon nangis. Baca JugaRaffi dan Nagita Bakal Naik Haji, Warganet Adu Nasib Gue Nunggu 21 Tahun "Ya Allah. Insya-Allah ini yang terbaik," tutur Irfan Hakim. Sebelumnya diwartakan bahwa Baim Wong batal berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji pada 7 Juni kemarin. Ia bahkan mengaku sudah berada di dalam pesawat dan terpaksa turun lagi. Baik awalnya mengatakan ia batal naik haji karena alasan kesehatan. Tetapi publik menuding, itu adalah bentuk candaan atau prank.
Dividiokali ini berisi tentang Habibi dan rombongan dari TK tempatnya sekolah berangkat latihan manasik haji dengan mengendarai odong-odong.
Beberapa kisah menyentuh tentang keberangkatan seorang Muslim untuk naik haji pun banyak dijumpai. Termasuk di antaranya beberapa kisah menarik di bawah ini. Dream - Tak dipungkiri, ibadah haji menjadi dambaan sebagian besar umat Islam. Selain bisa menyempurnakan rukun Islam, ibadah haji setidaknya menjadi puncak kesempurnaan hidup bagi seorang Muslim, sebelum ajal menjemput. Hal itulah yang lantas memicu banyak orang untuk giat berusaha mewujudkan mimpinya pergi ke Tanah Suci. Jika kamu terbiasa menyisihkan penghasilan untuk memiliki dana yang cukup untuk naik haji, masih banyak masyarakat lain yang kurang beruntung tidak memiliki pekerjaan tetap. Hasilnya, beberapa kisah menyentuh tentang keberangkatan seorang Muslim untuk naik haji pun banyak dijumpai. Termasuk di antaranya beberapa kisah menarik di bawah ini. Kisah Penjahit yang Berhasil Naik Haji Masih teringat kisah Sutaryono, seorang penjahit yang tekun menabung akhirnya selangkah lebih pasti menuju Tanah Suci. Kisahnya begitu menyita perhatian, lantaran kakek berusia 67 tahun tersebut hanyalah seorang penjahit biasa. Lebih harunya lagi, ia berhasil pergi beribadah ke Tanah Suci setelah 27 tahun menabung untuk naik haji. Di kalangan pelanggannya, Sutaryono lebih akrab dikenal sebagai Pakde Yono. Ia biasa menjahit di pinggir jalan di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Bermodalkan mesin jahit yang ia beli sejak 1990, ia harus melayani pelanggannya dengan kucing-kucingan. Tempat bekerjanya memasng masuk ke dalam kawasan yang dilarang untuk menggelar lapak dagangan. Dengan upah Rp15 ribu hingga Rp30 ribu, ia mengumpulkan tabungan, hingga pada 2014 ia memantapkan diri untuk daftar naik haji. Hasilnya, ia pun bisa mendapatkan nomor antrean untuk keberangkatan haji pada 2019 nanti. Tak Sengaja Menemukan Drone, Hingga Akhirnya Naik Haji Lain cerita dengan Pakde Yono, di Turki kisah mengharukan datang dari Al Hassan Abdullah. Ia merupakan lelaki miskin dari Ghana, sebuah negara di Afrika yang juga dikenal sebagai salah satu negara miskin di dunia. Secara tidak sengaja, Hassan menemukan drone jatuh di pekarangan rumahnya. Ia merasa takjub dengan benda kecil yang bisa terbang, dan lantas berpikir sederhana, apakah drone itu mempu membawanya ke Tanah Suci? Siapa sangka, keinginan Abdullah saat menemukan drone tersebut direkam, dan berhasil viral. Beruntungnya, foto dan ucapan Abdullah yang viral di media sosial tersebut akhirnya sampai ke TRT World, media Turki pemilik drone tersebut. Sampai akhirnya kabar viral ini dilihat oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Ia pun memanggil Abdullah ke Istanbul, dan menerbangkannya ke Tanah Suci untuk beribadah haji. Bisa jadi kesempatan seperti Abdullah hanyalah 1 dari 1000 keberuntungan, tapi kamu masih bisa meniru semangat juang Pakde Yono. Buka saja dulu tabungan haji di CIMB Niaga Syariah. Tabungan tersebut menyediakan Kartu Debit Haji dan Umrah. Menariknya ada banyak sekali keuntungan yang diberikan. Dari bebas tarik tunai di ATM Al Rajhi di Arab Saudi yang dilengkapi fitur Bahasa Indonesia, juga jaringan ATM CIMB Group, Mastercard & MEPS, juga ATM Bersama/Prima di seluruh dunia. Di samping itu, Kartu Debit Haji dan Umrah CIMB NIaga Syariah memiliki nilai tukar terbaik, dengan diskon untuk belanja lebih hemat sepanjang tahun. Apalagi kehadiran teknologi chip dan PIN, berserta fitur 3D Secure Online Shopping, membuat kartu debet tersebut lebih aman dan nyaman digunakan untuk bertransaksi, seperti belanja oleh-oleh di Tanah Suci. Terakhir, jika kamu memiliki pertanyaan seputar haji dan umrah, kirimkan dengan mengisi formulir ForwardSpiritualJourney di sini. Sebuah tabungan iB pahala haji senilai Rp25 juta atau satu nomor porsi haji bisa kamu dapatkan jika terpilih menjadi penanya yang beruntung. Siapa tahu keberuntungan ini akan menjadikanmu kisah Abdullah berikutnya?SuGC.